WHO: Tidak Perlu Travel Ban untuk Mengatasi Virus Corona

PT SOLID GOLD BALI - Ketua World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak perlu menggunakan langkah-langkah 'mengintervensi perjalanan dan perdagangan' untuk mengatasi virus korona baru. Virus ini sudah menewaskan 361 orang di China.
"Kami meminta semua negara untuk mengimplementasikan keputusan berdasarkan bukti dan konsisten," kata Tedros kepada dewan eksekutif WHO, Rabu (4/2).
Ia mengulang pernyataan yang ia sampaikan pekan lalu. Ketika ia mendeklarasikan virus korona baru sebagai darurat internasional. Saat ini China menghadapi isolasi internasional.
Banyak negara yang melarang penerbangan ke dan dari China. Sebagian besar negara juga melarang masuk pengunjung atau wisatawan China.
Tedros mengatakan sudah ada 17.238 orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus ini di China. Sebanyak 151 kasus dari 23 negara dan satu kematian di Filipina yang hingga saat ini satu-satunya kematian akibat virus korona baru di luar China.
"Karena strategi ini dan itu bukan untuk China, jumlah kasus di luar China akan jauh lebih tinggi," katanya.
Ia mengatakan penyebaran virus di luar China masih 'kecil dan lambat'. Tapi ia juga memperingatakan penyebaran bisa lebih buruk.
Tedros sempat menggelar pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping pada satu pekan lalu. Dalam pertemuan itu ia sempat batuk dan menghentikan pidatonya sebentar untuk minum air.
"Jangan khawatir, ini bukan korona," katanya.
Delegasi China ikut berpartisipasi dalam Dewan Eksekutif WHO. Mereka mengecam langkah-langkah yang dilakukan 'beberapa negara' menolak visa dan membatalkan penerbangan warga China yang paspornya dikeluarkan provinsi Hubei, titik pertama penyebaran virus korona.
"Semua langkah-langkah ini sangat bertentangan dengan rekomendasi dari WHO," kata Duta Besar China untuk pelucutan senjata PBB, Li Song di Jenewa.
Diplomat-diplomat China mengatakan perwakilan Dewan Eksekutif mereka tidak bisa menghadiri pertemuan tersebut. Karena penerbangannya dari Beijing dibatalkan.
Duta besar AS untuk PBB Jenewa Andrew Bremberg mengatakan penyebaran virus yang sudah menerpa dua puluh lebih negara membutuhkan perhatian. Ia juga mengungkapkan dukungan, doa, simpati dan apresiasi kepada rakyat China.
"Terutama pekerja kesehatan darurat yang berada di garis terdepan, mereka yang melindungi tidak hanya komunitasnya tapi juga seluruh dunia," kata Bremberg. PT SOLID GOLD.
Baca Juga :
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
SUMBER : REPUBLIKA.CO.ID
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

Recent Posts