PT. SOLID GOLD BERJANGKA - Hampir semua orang membuka browser di komputer saat bekerja. Biasanya
para profesional membuka email dan beberapa website terkait tugas.
Meski begitu, banyak orang membuka beberapa tab sekaligus meski tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan, misalnya media sosial. Terlihat seperti sesuatu yang sepele dan tidak mengganggu, tapi menurut pakar buka banyak tab mempengaruhi fokus bahkan mood.
Membuka banyak tab di browser laptop atau komputer ternyata berarti dan berpengaruh lebih dari apa yang kita bayangkan. Hal tersebut adalah salah satu bentuk kebiasaan multitasking seperti saat orang yang menonton televisi tapi masih buka media sosial. Buka banyak tab bisa dikatakan adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari kebosanan yang sayangnya justru bisa menggangu kerja.
Meski begitu, banyak orang membuka beberapa tab sekaligus meski tidak selalu berhubungan dengan pekerjaan, misalnya media sosial. Terlihat seperti sesuatu yang sepele dan tidak mengganggu, tapi menurut pakar buka banyak tab mempengaruhi fokus bahkan mood.
Membuka banyak tab di browser laptop atau komputer ternyata berarti dan berpengaruh lebih dari apa yang kita bayangkan. Hal tersebut adalah salah satu bentuk kebiasaan multitasking seperti saat orang yang menonton televisi tapi masih buka media sosial. Buka banyak tab bisa dikatakan adalah salah satu cara untuk melindungi diri dari kebosanan yang sayangnya justru bisa menggangu kerja.
"Membiarkan banyak tab terbuka berpotensi menghasilkan informasi terlalu
berlimpah, yang bisa membuat susah otak manusia dan dari pada
menciptakan efisiensi, sering bolak-balik beralih dari satu tugas ke
tugas lain bisa menyebabkan rentang perhatian menjadi pendek dan
kurangnya kedalaman pada tugas yang sedang dilakukan," kata Dr Daria
Kuss selaku pemimpin Cyberpsychology di Nottingham Trent University.
Dr Kuss pun menjelaskan orang membuka terlalu banyak tab untuk dua alasan yang bertentangan, yakni agar efisien saat butuh informasi dari berbagai sumber atau sebuah bentuk penundaan untuk melihat artikel atau video di sela bekerja. Kebiasaan ini pun bisa menjelaskan mengenai kepribadian seseorang. Dikatakan bahwa orang yang suka membuka banyak tab browser internet telah terjangkit FOMO (Fear of Missing Out).
"Orang-orang takut ketinggalan informasi jadi mereka membuka banyak tab. Ini seperti 'aku akan ketinggalan sesuatu' jika aku menutup satu tab," tutur Dr Kuss.
Dr Kuss pun menjelaskan orang membuka terlalu banyak tab untuk dua alasan yang bertentangan, yakni agar efisien saat butuh informasi dari berbagai sumber atau sebuah bentuk penundaan untuk melihat artikel atau video di sela bekerja. Kebiasaan ini pun bisa menjelaskan mengenai kepribadian seseorang. Dikatakan bahwa orang yang suka membuka banyak tab browser internet telah terjangkit FOMO (Fear of Missing Out).
"Orang-orang takut ketinggalan informasi jadi mereka membuka banyak tab. Ini seperti 'aku akan ketinggalan sesuatu' jika aku menutup satu tab," tutur Dr Kuss.
Selain FOMO, kebiasaan buka banyak tab bisa menandakan bagaimana otak
Anda bekerja. "Komputer atau handphone kita telah menjadi kepanjangan
dari otak kita. Mereka telah menjadi tambahan dari memori atau sumber
kreatif kita. Banyaknya tab adalah versi lain dari memori kita bekerja.
Kita memperlakukan komputer kita seperti mereka punya kapasitas tidak
terbatas, seperti otak kita," kata Marc Hekster, Consultant Clinical
Psychologist di The Summit Clinic.
"Tapi ketika kita membuat kewalahan otak, kita menjadi lelah, mudah lupa, mudah kesal. Ketika kita terlalu banyak tab, halamannya melambat, dan komputer atau ponsel kita akan jadi kurang efisien. Ketika kita lupa untuk menutup tab, mereka akan menggunakan memori yang bekerja. Membiarkan tab terbuka, itu akan selalu di sana. Jadi kita melihatnya sebagai kerakusan emosi, merendahkan limitasi diri (dan komputer) kita sendiri," tambah Hekster.
Untuk itu, disarankan untuk hanya membuka yang diperlukan saja agar otak bisa bekerja maksimal. Karena sangat otak terlalu banyak terstimulasi, Anda bisa kelelahan mental yang menyebabkan perasaan tertekan dan justru membuat pekerjaan terhambat.
"Walaupun kemudahan mendapatkan informasi memfasilitasi pekerjaan kita, itu juga menyela kemampuan kita untuk fokus pada satu hal. Membuka tab bisa membuat gangguan tidak penting yang meningkatkan kecemasan dan tingkat stres, terutama ketika ada deadline di kantor," ungkap terapis Lorena Ramos, MA, LCSW dikutip Bustle.
"Tapi ketika kita membuat kewalahan otak, kita menjadi lelah, mudah lupa, mudah kesal. Ketika kita terlalu banyak tab, halamannya melambat, dan komputer atau ponsel kita akan jadi kurang efisien. Ketika kita lupa untuk menutup tab, mereka akan menggunakan memori yang bekerja. Membiarkan tab terbuka, itu akan selalu di sana. Jadi kita melihatnya sebagai kerakusan emosi, merendahkan limitasi diri (dan komputer) kita sendiri," tambah Hekster.
Untuk itu, disarankan untuk hanya membuka yang diperlukan saja agar otak bisa bekerja maksimal. Karena sangat otak terlalu banyak terstimulasi, Anda bisa kelelahan mental yang menyebabkan perasaan tertekan dan justru membuat pekerjaan terhambat.
"Walaupun kemudahan mendapatkan informasi memfasilitasi pekerjaan kita, itu juga menyela kemampuan kita untuk fokus pada satu hal. Membuka tab bisa membuat gangguan tidak penting yang meningkatkan kecemasan dan tingkat stres, terutama ketika ada deadline di kantor," ungkap terapis Lorena Ramos, MA, LCSW dikutip Bustle.
SUMBER : DETIK.COM