PT. SOLID GOLD BERJANGKA - Seorang pengemis di Pati mengaku memiliki aset kekayaan mencapai lebih
dari Rp 1 Miliar. Mulai dari tabungan yang mencapai Rp 900 juta, dan
aset kekayaan berupa rumah senilai Rp 250 juta serta sebidang tanah
seharga Rp 275 juta.
Dia adalah Legiman, pengemis yang diketahui
tinggal di sebuah rumah kos yang berada di kawasan Perumahan Gunung
Bedah, Desa Sokokulon Kecamatan Margorejo, Pati.
Pengakuan
tersebut dilontarkannya ketika tertangkap razia oleh tim dari Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kabupaten Pati pada Sabtu (12/1) malam
lalu. Ia pun sempat menyebut sejumlah aset kekayaan berupa rumah dan
tanah tersebut berada di Desa Ngawen Kecamatan Margorejo, Pati.
Kepala
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pati, Hadi Santosa
mengaku tidak dapat memastikan kebenaran pernyataan dari Legiman, atau
yang biasa dijuluki Lek Man Ceker itu. Sebab, pihak Satpol PP Pati hanya
sebatas melakukan penertiban melalui razia PGOT, dan belum sampai
melakukan kroscek langsung di lapangan terkait pernyataan Legiman.
"Tidak
tahu ya benar atau tidaknya. Yang jelas pernyataan tersebut yang
diucapkan oleh Legiman ketika diintrogasi petugas kami, sesaat setelah
Legiman terjaring razia PGOT pada Sabtu lalu di Alun-alun Pati," terang
Hadi saat dihubungi
detikcom, Rabu (16/1).
Meski demikian, Hadi dapat memastikan bahwa pendapatan Legiman dalam
sehari mengemis bisa mencapai Rp 1 juta. Hal tersebut dibuktikan dari dua
kali Legiman tertangkap pihak Satpol PP dan didapati pula jumlah
nominal uang hasil mengemis yang banyak.
"Jadi Legiman ini sudah
dua kali terjaring razia PGOT Satpol PP Pati. Pertama dulu kami hitung
uang hasil mengemisnya mencapai Rp 1 juta lebih. Nah yang kemarin
nilainya Rp 695 ribu. Itu disebut Legiman sepi karena turun hujan
seharian," terang Hadi.
Di sisi lain, Legiman yang mengaku
berharta Miliaran itu hingga saat ini memilih tinggal di sebuah rumah
kos. Para tetangga pun dibuat cukup kaget dengan pernyataan Legiman yang
menjadi viral setelah diberitakan.
Salah seorang tetangga Legiman, Priyo warga Perumahan Gunung Bedah Desa
Sokokulon Kecamatan Margorejo, Pati menceritakan, selama ini warga
menaruh rasa iba terhadap Legiman. Tak jarang warga sekitar saling
bergantian memberikan sumbangan sekedarnya, seperti makanan ataupun
kebutuhan sehari-hari kepada Legiman.
"Ya kan dia punya cacat fisik ya, maaf kakinya itu jempor, sama
bicaranya agak susah. Jadi itu yang buat warga sini iba. Sering kita
kasih sumbangan makan, atau bahan pokok lainnya. Lha ya kaget setelah
tahu beritanya seperti ini, kita ya nggak menyangka. Tapi ya kalau itu
benar, semoga saja tidak dimanfaatkan pihak lain," kata Priyo saat
ditemui di rumahnya, Rabu (16/1).
Selama ini warga memang sudah mengetahui profesi Legiman sebagai
pengemis. Setiap pagi adiknya menjemput dan mengantar pulang saat sore
ataupun malam hari. Ketika Legiman berada di rumah, juga tak pernah
keluar karena memiliki kesulitan untuk berjalan.
"Kalau ada
kumpulan warga ya Pak Legiman nggak pernah kelihatan, dia selalu di
rumah. Ya kan memang dia punya kesulitan karena kondisi fisiknya itu.
Warga sini yang sering ke rumahnya untuk kasih sumbangan apa gitu,"
jelasnya.
SUMBER : DETIK.COM