PT. SOLID GOLD BERJANGKA BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu dan fitnah yang beredar
selama masa kampanye ini. Ia menegaskan, pemerintah tak akan melarang
dikumandangkannya adzan, menghapus pendidikan agama, bahkan melegalkan
perkawinan sejenis.
Hal itu tak mungkin dilakukan mengingat Indonesia adalah negara
dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang memiliki norma agama,
susila, serta tata krama. Karena itu, ia menegaskan, siapapun presiden
yang akan terpilih tak akan melakukan tindakan-tindakan tersebut.
“Negara
kita ini adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita
ini juga punya norma-norma agama, norma-norma kesusilaan, tata krama
sopan santun, ya siapapun presidennya gak mungkin berani melakukan itu,” kata Jokowi, dikutip dari laman setkab.
Karena
itu, Jokowi meminta masyarakat agar tak menciptakan isu yang meresahkan
masyarakat. Masyarakat yang menerima berbagai isu pun juga dimintanya
untuk berpikir secara rasional.
"Marilah kita menggunakan, pemikiran kita, rasionalis kita. Ini enggak mungkin, jangan kemakan," tegasnya.
Presiden
juga mengungkit isu dirinya sebagai bagian dari Partai Komunis
Indonesia (PKI). Padahal, menurutnya, ia lahir tahun 1961 sementara PKI
dibubarkan tahun 1965-1966.
Menurutnya, berbagai isu dan
fitnah akan sering terjadi selama tahun politik ini. Karena itu, ia
mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap isu yang beredar dan
tak mudah mempercayainya.
“Marilah kita menggunakan
pemikiran akal sehat kita untuk melihat hal-hal seperti ini, saya titip
itu saja. Jangan sampai memecah-belah kita semuanya, karena kabar bohong
kabar hoaks, kabar fitnah, yang banyak sekali di media sosial,” kata
dia.
SUMBER : REPUBLIKA.CO.ID