PT. SOLID GOLD BERJANGKA BALI - Minyak naik karena perhatian beralih dari perluasan stok bahan bakar Amerika ke prospek pelonggaran moneter saat para bankir sentral dunia berkumpul di Jackson Hole, Wyoming.
Kontrak berjangka naik sebanyak 0,7% di New York, rebound dari penurunan 1,2% pada hari Rabu yang didorong oleh lonjakan yang mengejutkan dalam persediaan diesel dan bensin Amerika. Investor mengharapkan penurunan suku bunga selanjutnya pada pertemuan Federal Reserve 17-18 September dan akan mengamati dengan cermat pidato Ketua Jerome Powell pada hari Jumat di retret kebijakan tahunan Kansas City Fed.
Minyak sedang menuju kenaikan mingguan pertama berturut-turut sejak Juni, dibantu oleh serangan pesawat tak berawak di ladang minyak Arab Saudi dan mengisyaratkan mencairnya hubungan perdagangan AS-China. Persediaan minyak AS turun 2,7 juta barel pekan lalu, penurunan pertama dalam tiga minggu terakhir, menurut laporan dari Administrasi Informasi Energi pada hari Rabu.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik sebesar 35 sen, atau 0,6%, ke level $ 56,03 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 9:01 pagi di Singapura setelah menguat 39 sen sebelumnya. Kontrak telah meningkat 2,1% selama minggu ini.
Brent untuk penyelesaian Oktober naik 30 sen, atau 0,5%, ke level $ 60,60 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Minyak acuan global diperdagangkan dengan premi $ 4,55 ke WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg