PT. SOLID GOLD BERJANGKA BALI - Minyak lanjutkan kerugian seiring AS menyebut China sebagai manipulator mata uang, yang membuat perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia itu semakin meningkat dan memicu aksi jual aset berisiko.
Minyak berjangka di New York turun sebanyak 1,8% setelah turun 1,7% pada Senin lalu. Departemen Keuangan AS membuat keputusan pasca Beijing membiarkan yuan melemah ke level terendah dalam lebih dari satu dekade, sementara Presiden Donald Trump menyebut langkah itu "pelanggaran besar." Minyak mentah Brent turun di bawah $ 60 per barel untuk pertama kalinya di hampir dua bulan dan lebih dari $ 700 miliar dihapus dari nilai ekuitas AS.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman September turun 47 sen, atau 0,9%, menjadi $ 54,22 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 8:31 pagi waktu Singapura pasca turun 97 sen sebelumnya. Kontrak menurun 97 sen berakhir di $ 54,69 pada Senin.
Brent untuk penyelesaian Oktober kehilangan 40 sen, atau 0,7%, menjadi $ 59,41 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Merosot $ 2,08 menjadi $ 59,81 pada hari Senin, terendah sejak pertengahan Januari. Kontrak diperdagangkan dengan premi $ 5,30 ke WTI untuk bulan yang sama. (Tgh)
Sumber: Bloomberg
No comments:
Post a Comment