PT. SOLID GOLD BERJANGKA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution,
mengungkapkan bahwa Indonesia masih sangat membutuhkan modal asing untuk
menjalankan roda perekonomian.
Ia mengungkapkan, alasan yang
membuat Indonesia ketergantungan terhadap modal Asing karena simpanan
yang berasal dari domestik belum mampu memenuhi kebutuhan investasi di
tanah air. "Kenapa kita perlu modal asing? Kita perlu modal asing
karena saving kita belum cukup untuk membiayai investasi yang kita
perlukan. Kecuali kalau mampu," katanya, di Jakarta, Rabu (2/1/2019).
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap dana asing, Ia berharap Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa
Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT
Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) bisa menggaet masyarakat luas
untuk masuk ke pasar modal.
"Hanya dengan begitu kita bisa
memperdalam pasar keuangan kita, selain itu kita bisa tentu saja
mengaktifkan uang yang harusnya jadi saving dia tidak jadi saving
disimpan saja," ucapnya. Dirinya optimis pasar modal Indonesia akan membuktikan kembali keperkasaannya di tahun ini seperti tahun 2018. “Kalau optimis hanya sekedar optimis saja ngga elok. Harus ada dasarnya. Dasarnya Kita lewati 2018 dengan baik,” jelasnya.
Ia
mengatakan jika pada tahun lalu, pasar modal sukses menjawab daya
tahannya ditengah perekonomian global yang sedang bergejolak, terutama
dampak kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) dan perang dagang antara
AS dan Tiongkok.
“Ekonomi
kita jelas menunjukan daya tahannya terhadap gejolak yang terjadi di
global. Terlihat paralel di pada modal. Saya tau modal yg cukup baik
bagi kita untuk optimis,” ucapnya.
Pemerintah berharap, tahun ini
dapat kembali mencapai pertumbuhan yang lebih baik. Tentunya dengan
komitmen dan kerja keras serta dedikasi tinggi untuk memajukan pasar
modal melalui berbagai kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja pasar
saham. “Kita mengharapkan tahun nih capai pertumbuhan yang lebih baik,” pungkasnya.
SUMBER : INVESTING.COM
No comments:
Post a Comment