PT. Solid Gold Berjangka - Minyak di London memperpanjang
kerugian untuk hari ketiga ditengah tanda-tanda bahwa dampak potensial
dari sanksi AS yang akan datang terhadap pasokan Iran dapat dikurangi.
Brent
berjangka turun sebanyak 1,1 persen menjadi di bawah $ 84 per barel,
setelah merosot 2,5 persen selama dua sesi terakhir. Arab Saudi dapat
memanfaatkan kapasitas produksi cadangannya segera untuk mengimbangi
penurunan ekspor minyak mentah Iran, kata putra mahkota kerajaan dalam
sebuah wawancara. Sementara itu, AS mengatakan dalam pembicaraan dengan
negara-negara yang ingin terus membeli dari negara Teluk Persia setelah
sanksi Amerika diterapkan kembali pada 4 November.
Minyak
telah rally untuk diperdagangkan mendekati level empat tahun tertinggi
di tengah kekhawatiran bahwa pembatasan AS yang menjulang pada republik
Islam akan menekan pengiriman dan memacu krisis global pada saat pasokan
sudah terganggu di Venezuela dan Libya. Investor tetap khawatir
Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya tidak meningkatkan
output cukup cepat dan bahwa mereka mungkin tidak memiliki kapasitas
untuk sepenuhnya menutupi volume yang hilang.
Brent
untuk pengiriman Desember turun sebanyak 96 sen ke level $ 83,20 per
barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, dan berada di
level $ 83,44 pada pukul 2:32 sore di Singapura. Kontrak itu
tergelincir 0,5 persen menjadi $ 84,16 pada hari Jumat. Minyak mentah
acuan global diperdagangkan pada $ 9,70 premium ke AS untuk minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI) pada bulan yang sama.
WTI
untuk pengiriman November diperdagangkan pada $ 73,79 per barel di New
York Mercantile Exchange, turun 0,7 persen. Kontrak tersebut menambahkan
1 sen menjadi $ 74,34 pada hari Jumat. Total volume yang diperdagangkan
adalah sekitar 7 persen di atas rata-rata 100-hari. (knc)
Sumber : Bloomberg
No comments:
Post a Comment