PT SOLID GOLD BALI – Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (22/9) dibayangi pelemahan. IHSG ditutup melemah 1,18% pada level 4.999,36 pada Senin, 21 September 2020.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan, pergerakan IHSG hari ini secara teknikal bergerak kembali melemah seakan terus menjauh pada moving average 5 hari dan break out support psikologis 5.000. Pelemahan ini mengiringi pelemahan indikator stochastic yang mendekati oversold dengan momentum yang flatening pada indikator RSI.
Pergerakan IHSG hari ini (22/9) selanjutnya masih akan dibayangi pelemahan meskipun ada peluang kembali whipsaw pada level psikologis 5.000. Lanjar mengatakan, rentang pergerakan IHSG akan berada di kisaran 4.920-5.040. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya CTRA, INDY, MAPI, SMRA, TBIG, BBCA.
IHSG kemarin turun lebih rendah dari level psikologis 5.000. Saham yang melemahkan IHSG adalah saham sektor industri dasar turun 2,19% dan infrastruktur turun 2,16%. Kedua sektor ini turun signifikan menjadi penekan IHSG sejak sesi kedua.
Sedangkan indeks sektor pertanian naik 1,27% tidak mampu menahan aksi jual. Selain itu, bursa Asia terhempas cukup dalam lebih dulu. Ini membuat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 dalam negeri dan menjadi faktor utama dengan kekhwatiran berhentinya pabrik-pabrik dan pembangunan infrastruktur dalam negeri.
Rata-rata bursa Asia melemah di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 yang akan menyebabkan pembatasan yang lebih ketat. Investor juga mencermati langkah AS untuk membatasi perusahaan China di AS yang dimulai dengan aplikasi Tiktok dan Wechat yang terkenal di sana.
Saham-saham perusahaan penerbangan dan perjalanan memimpin kerugian harga saham di Eropa. Saham HSBC Holdings Plc jatuh ke level terendah sejak 1995 dan saham bank Eropa jatuh menyusul berita dari Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional tentang penyimpangan dalam laporan aktivitas yang mencurigakan.
Lanjar menambahkan kasus virus yang meningkat di seluruh Eropa juga menimbulkan spekulasi yang berkembang bahwa London mungkin menuju status lockdown yang kedua kalinya. Bank Sentral Eropa telah meluncurkan peninjauan program pembelian obligasi pandemi untuk mempertimbangkan berapa lama harus berlanjut dan apakah fleksibilitasnya yang luar biasa harus diperluas ke program yang lebih lama, dalam laporan Financial Times. PT SOLID GOLD.
Baca Juga :
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
PT Solid Gold | Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Luar Biasa Solid Gold Berjangka
PT Solid Gold | Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
PT Solid Gold | Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
PT Solid Gold | Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
PT Solid Gold | Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
PT Solid Gold | Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
PT Solid Gold | PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
PT Solid Gold | Perang Dagang Buat Emas Berkilau
PT Solid Gold | Harga Emas Anjlok
PT Solid Gold | Perdagangan Emas Paling Banyak Diminati Hari Ini
PT Solid Gold | Komoditas Kopi dan Emas Cukup Signifikan
PT Solid Gold | Olein Akan Meningkat di 2020
SUMBER : KONTAN.CO.ID
No comments:
Post a Comment