PT. SOLID GOLD BERJANGKA BALI - Minyak merosot karena ketidakpastian menjelang putaran pembicaraan perdagangan terakhir antara AS dan China melihat pelemahan bergerak kembali ke pasar ekuitas global.
Minyak mentah berjangka di New York berada 0,2% lebih rendah, setelah naik 1,2% pada hari Rabu. Presiden Donald Trump tampaknya menolak retorikanya dalam mengekspresikan optimisme tentang prospek kesepakatan dengan China, tetapi Beijing memperingatkan bahwa itu akan membalas jika AS mengikuti ancaman terhadap kenaikan tarif.
Harga minyak pada hari Rabu telah didukung oleh penurunan mengejutkan dalam pasokan minyak mentah AS. Administrasi Informasi Energi mengatakan persediaan minyak mentah domestik menyusut hampir 4 juta barel pekan lalu, menentang ekspektasi untuk kenaikan. Impor dari Arab Saudi merosot ke level terendah sepanjang masa, karena OPEC dan sekutunya terus membatasi output.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni turun 11 sen ke level $ 62,01 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 8:46 pagi waktu Sydney. Minyak WTI Juni naik 72 sen menjadi berakhir di level $ 62,12 pada hari Rabu.
Brent untuk penyelesaian Juli bertambah 49 sen menjadi $ 70,37 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global berada pada premi $ 8,15 untuk WTI pada bulan yang sama. (knc)
Sumber : Bloomberg
No comments:
Post a Comment