PT. Solid Gold Berjangka - China membantah tuduhan Presiden
Amerika Serikat Donald Trump bahwa Beijing sedang berusaha mencampuri
pemilu Amerika Serikat mendatang. Sejumlah media China menyebut tudingan
itu sebagai pernyataan ngawur dan strategi kampanye pemilu Trump.
Presiden
Trump membuat tudingan yang jarang dan sangat terbuka itu, Rabu (26/9),
pada pertemuan Dewan Keamanan PBB. Menteri Luar China Wang Yi segera
menanggapinya dan membantah bahwa negaranya mencampuri urusan dalam
negeri negara lain.
Pada sebuah
konferensi pers reguler di Beijing, Kamis (27/9), juru bicara
Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, mengungkapkan bantahan
serupa. Ia juga mengatakan, masyarakat internasional tahu negara mana
yang paling mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
"Kami
menyarankan AS menghentikan kecaman ini dan berhenti memburuk-burukan
China,” kata Geng. “Hentikan tudingan keliru ini dan perbaiki hubungan
bilateral yang rusak dan kepentingan dasar rakyat kedua negara.”
Pada
pidatonya di sidang Dewan Keamanan, Trump mengatakan China menarget
para pendukungnya, “karena mereka tidak ingin saya, atau kita, menang,
karena saya presiden pertama yang pernah mempersoalkan China dalam
masalah perdagangan."
Surat kabar The
Global Times yang didukung Partai Komunis China mengatakan, tudingan
Trump terhadap China merupakan strategi pemilu paruh waktu Partai
Republik. Strategi itu, menurut surat kabar tersebut, tidak akan
membantu Partai Republik meraih kemenangan pemilu. Surat kabar itu juga
mengatakan, Gedung Putih perlu lebih terbuka pada partainya dan
menjelaskan bahwa semakin sengit perang dagang, semakin banyak tokoh
Partai Republik yang menjadi sasaran pembalasan China.
Sumber : VOA
No comments:
Post a Comment