Bus TransJakarta Dicoreti 'JKT DAY', Jakmania Minta Maaf

PT. Solid Gold Berjangka - Bus TransJakarta menjadi sasaran aksi vandalisme usai Persija Jakarta memastikan diri sebagai Juara Liga 1 2018. Kelompok suporter Persija, The Jakmania meminta maaf atas kejadian itu. "Jika memang benar the Jakmania, kami minta maaf sebesar-besarnya kepada pihak TJ, vandalisme atau coret-coretan itu bukan tindakan yang dapat dibenarkan," kata Sekjen Jakmania, Dicky Soemarno, kepada detikcom, Senin (11/12/2018).

Dicky belum bisa memastikan apakah pelaku vandalisme itu anggota Jakmania atau bukan. Dia juga belum melihat foto atau video saat bus tersebut dicoret. "Pun jika memang bukan anggota the Jakmania, kami juga memohon maaf kepada pihak TJ karena masyarakat Jakarta berbaur bersama the Jakmania dalam perayaan Persija juara semalam. Masyarakat Jakarta juga the Jakmania," imbuhnya.

Dia mengatakan Jakmania siap bertanggung jawab atas ulah tak terpuji itu. Meski begitu, Jakmania belum berkomunikasi dengan TransJakarta terkait persoalan ini. "Sampai saat ini belum ada komunikasi dengan pihak TJ, tapi jika kami diminta untuk bertanggung jawab, insyallah kami siap kok," ujarnya.

Sebelumnya Bus TransJakarta menjadi korban aksi vandalisme oknum tidak bertanggung jawab. TransJakarta (TransJ) akan melaporkan aksi vandalisme itu ke polisi. "TransJakarta akan melaporkan ke pihak berwajib atas tindakan vandalisme tersebut," ujar Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, dalam keterangan tertulis, Minggu (9/12/2018).

Aksi vandalisme tersebut diduga dilakukan oleh suporter bola. Bus TransJakarta dengan nomor MYS-17078 itu dicoret dengan tulisan 'JKT DAY' saat melintas di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat menuju ke Blok M, Jakarta Selatan. "Mendapat coretan dari suporter bola," katanya. 

Sumber : detik.com
Share:

Tentang Egianus Kogoya di Balik Penembakan Pekerja Trans Papua

PT. Solid Gold Berjangka - Polisi mengatakan penembakan pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. Distrik Yigi ini semula aman hingga kelompok Egianus datang. Siapa Egianus?

"Dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam siaran pers, Selasa (4/12/2018). Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut jumlah kelompok itu tak lebih dari 50 orang. Jumlah senjata yang dimiliki mereka sekitar 20 pucuk senjata api.

"Saat ini kita kirim tim gabungan Polri-TNI, dipimpin langsung oleh Kapolda dan Pangdam bergerak ke sana. Kekuatan mereka tidak banyak, lebih-kurang 30-50 orang dengan 20 pucuk," kata Tito di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/12).
Tito menceritakan kelompok itu sempat mengganggu Pilkada di wilayah Papua. Mereka juga memeras pemerintah daerah dan masyarakat sebelum berpindah ke Nduga.

"Tapi kelompok Egianus Kogoya ini bergeser berpindah d sekitaran Nduga... dan terakhir mereka bawa, dia lihat sasaran yang mudah adalah pekerja ini. Mereka pahlawan-pahlawan untuk Pembangunan Papua. Ini mereka tanpa belas kasihan bawa dan mereka lakukan pembunuhan," ujarnya. Personel yang sudah diturunkan kurang-lebih 154 prajurit. Tito yakin personel TNI-Polri yang jumlahnya lebih besar bisa melumpuhkan KKB.

Terkait sepak terjang Egianus, Egianus ternyata telah melakukan sejumlah tindakan kriminal yang sadis di Papua. Salah satunya menyandera 16 guru dan tenaga medis yang bertugas di Mapenduma, Nduga, Papua. Tindakan itu dilakukan kelompok ini dua bulan lalu. Belasan guru SD YPGRI 1 Mapenduma disandera selama 14 hari sebelum akhirnya dapat dibebaskan oleh polisi.

Kombes Ahmad Mustofa Kamal menjelaskan, penyanderaan terjadi pada 3-17 Oktober 2018. Sandera baru dilepas pada 18 Oktober. Seorang korban penyanderaan, menurut Kamal, juga menjadi korban tindakan asusila.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga Fredik Samuel Bapundu menyatakan kelompok Egianus mencurigai para guru dan tenaga kesehatan tersebut sebagai aparat keamanan yang menyamar dalam rangka mencari informasi pergerakan KKB di wilayah itu.

Selain penyanderaan tersebut, kelompok Egianus diduga melakukan penembakan terhadap pesawat Trigana Air yang mengangkut personel pengamanan Pilkada Papua ke Kabupaten Nduga pada Juni 2018. "Setelah menembaki pesawat, KKB kemudian menembak dan menyabet warga sehingga menyebabkan tiga orang meninggal dan dua orang mengalami luka sabetan parang. Salah seorang anak kecil mengalami luka parah," kata Kamal. (idh/idh)

Sumber : detik.com 
Share:

Minyak Pertahankan Penurunan pada Kegagalan Kesepakatan Pemangkasan Output

PT. Solid Gold Berjangka - Minyak menahan penurunannya di bawah $ 53 per barel seiring OPEC dan sekutunya belum mencapai kata sepakat untuk rincian pemotongan produksi.

Kontrak di New York sedikit berubah kehilangan 0,7 persen pada hari Rabu. Meski Arab Saudi, Rusia dan produsen besar lainnya merekomendasikan pengurangan produksi, mereka gagal untuk menyepakati seberapa besar pengurangan yang seharusnya dilakukan. Presiden AS Donald Trump memperbarui seruannya agar OPEC tidak mengekang pasokan seiring menteri dari kelompok itu akan bertemu Kamis untuk mencari konsensus mengenai ukuran dan distribusi batas produksi.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari turun 39 sen ke level $ 52,50 per barel di New York Mercantile Exchange, dan diperdagangkan di level $ 52,62 ke level 10:26 pagi di Tokyo. Kontrak turun 36 sen ke level $ 52,89 pada hari Rabu. Total volume yang diperdagangkan adalah 47 persen di atas rata-rata 100-hari.

Brent untuk pengiriman Februari turun 8 sen ke level $ 61,48 di bursa ICE Futures Europe London setelah jatuh 0,8 persen pada hari Rabu. Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan pada premium $ 8,60 untuk WTI untuk bulan yang sama. (Sdm)

Sumber: Bloomberg
Share:

Menlu AS Usulkan Reformasi Lembaga-lembaga Global

PT. Solid Gold Berjangka - Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mempertanyakan keefektifan tatanan dunia saat ini dan mengatakan Amerika Serikat bertindak untuk mereformasi lembaga-lembaga global yang menjadi landasannya. “Setelah Perang Dingin berakhir, kami membiarkan orde liberal ini mulai terkikis: Orde ini telah mengecewakan kami, dan mengecewakan Anda,” kata Pompeo dalam pidatonya di German Marshall Fund di Brussels, Belgia.

Pompeo mengatakan China, Iran, Rusia dan negara-negara lain telah melanggar berbagai traktat dan perjanjian multilateral dan mengatakan Amerika tidak akan lagi menerima pelanggaran-pelanggaran seperti itu. Dia menyalahkan kurangnya kepemimpinan Amerika dan Eropa selama 30 tahun terakhir dalam urusan dunia. Pompeo juga mengatakan organisasi-organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Uni Eropa, Uni Afrika dan Bank Dunia membutuhkan reformasi.

Pompeo menyarankan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) tidak mengikuti aturannya sendiri ketika aturan itu seharusnya diberlakukan bagi China. Dia juga mengatakan bahwa Rusia melanggar berbagai perjanjian pengendalian senjata penting, sementara Iran meterang-terangan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. China, Iran, dan Rusia telah membantah tuduhan-tuduhan itu yang sering dilontarkan oleh Amerika itu.

Para sekutu dan musuh telah menuduh pemerintahan Donald Trump menyerang tatanan dunia dengan pendekatan unilateral pada isu-isu seperti kesepakatan iklim Paris dan kesepakatan nuklir Iran. Namun Pompeo menepis kritik itu dan mengatakan pemerintahan Trump akan mengembalikan kepemimpinan Amerika dengan membeberkan negara-negara yang telah mengeksploitasi berbagai kelemahan di lembaga-lembaga global.

Sumber : VOA
Share:

Januari 2019, Qatar Resmi Keluar dari OPEC

PT. Solid Gold Berjangka - Qatar mengumumkan akan keluar dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Januari 2019 karena ingin fokus meningkatkan produksi gas alam, kata Menteri Energi Qatar yang baru, Saad al-Kaabi, Senin (3/12), Reuters dan kantor berita AFP melaporkan.

Keputusan untuk mundur dari OPEC diambil setelah Qatar mengkaji cara-cara untuk meningkatkan perannya secara internasional dan merencanakan strategi jangka panjang, kata Kaabi seperti dikutip dari Reuters.

“Qatar telah memutuskan untuk mundur dari keanggotaan OPEC efektif Januari 2019 dan keputusan ini sudah dikomunikasikan dengan OPEC pagi ini,” kata Kaabi, yang juga kepala perusahaan minyak milik negara, Qatar Petroleum, dalam konferensi pers di Doha. Kaabi menepis anggapan bahwa mundurnya negara itu dari keanggotaan OPEC karena perselisihan dengan Arab Saudi dan sekutunya.

Qatar bergabung dengan OPEC sejak 1961. Keputusan untuk keluar dari OPEC muncul pada saat situasi politik di Teluk sedang bergolak. Arab Saudi dan negara-negara sekutunya sudah memboikot Qatar selama 18 bulan. Sementara itu, Arab Saudi mendominasi kebijakan OPEC. Keputusan tersebut bersifat “teknis dan strategis” dan “tidak ada hubungannya dengan blokade,” kata Kaabi seperti dikutip dari AFP.

Tambah Kaabi, Qatar akan terus memproduksi minyak dan mencari kesepakatan dengan produsen minyak lainnya, termasuk Brazil, produsen minyak terbesar Amerika Latin. Qatar memproduksi 600 ribu barel minyak per hari dan saat ini adalah negara produsen minyak terbesar ke-17 di dunia, menurut situs web world data info.

Sumber : VOA
Share:

Popular Posts

Blog Archive

Recent Posts